Skip to main content

Posts

Showing posts from 2019

Apa itu saham? dan bagaimana cara memulai berinvestasi saham?

"Ayo main saham!" "Gak ikutan main saham? menguntungkan loh" "Saham bisa mengalahkan inflasi" Pernah mendengar ucapan-ucapan tersebut? Penasaran apakah yang sebenarnya dimaksud dengan saham? atau jangan-jangan anda sendiri sudah memulai berinvestasi saham? Mulai meningkatnya animo masyarakat mengenai literasi finansial akhir-akhir ini memicu maraknya kemunculan istilah finansial di pelbagai sosial media. Salah satu yang sering disinggung adalah saham. Sudahkah anda mengenal saham? atau hanya mendengar sekilas-sekilas saja? Apa itu saham? Saham adalah tanda penyertaan modal dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas (definisi berdasarkan Bursa Efek Indonesia). Penjelasan mudahnya saham adalah bukti kalau kita ikut memiliki suatu perusahaan. Perusahaan yang kita dapat beli sahamnya adalah perusahaan terbuka yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sudah terdapat sekitar 600-an perusahaan yang dapat kita beli ...

Lessons from Ph.D: Fokus pada hasil itu biasa, Fokus pada proses itu luar biasa

Pernah merasakan tekanan akibat tidak mencapai target yang dicanangkan oleh atasan? Pernah merasakan stress akibat mendapatkan hasil atau nilai yang kurang bagus selama pendidikan? Pernah merasakan kecewa akibat ekspektasi tidak terpenuhi? Tertekan, merasa stress, atau kecewa merupakan reaksi yang wajar dari seseorang saat ekspektasi tidak sesuai dengan kenyataan. Tekanan yang dihasilkan dari ekspektasi kita terhadap suatu hasil dapat memberikan beban yang cukup berat.  Tidak jarang reaksi tersebut berakhir pada menyerahnya kita terhadap kenyataan dan tujuan hidup. Pendidikan Ph.D adalah pendidikan yang penuh dengan tekanan akan hasil penelitian yang fantastis dan sempurna. Tekanan dari supervisor penelitian juga menambah beban stress yang dirasakan oleh mahasiswanya.  Selain mengejar hasil yang sempurna, mahasiswa juga dituntut berkejaran dengan waktu. Sering terjadi kasus dimana penelitian belum selesai padahal tenggat kelulusan dan habisnya masa penja...

Unpopular Opinion: Tujuan Hidup Tidak Perlu Dipamerkan atau Di-share

"Tulis besar-besar tujuan atau goal hidupmu, biarkan teman-teman dan dunia melihatmu, bagikan prosesmu menuju tujuanmu, kemudian bagikan hasil akhir kesuksesanmu" "Bagikan tujuanmu dan biarkan tujuanmu itu memandumu" Sering mendengar petuah-petuah mengenai share your goal  tersebut? Pernah disuruh untuk menuliskan tujuanmu di atas kertas untuk dipampang di dinding atau diteriakkan keras-keras? Petuah untuk memamerkan tujuan atau goal itu bertujuan untuk mendekatkan kita pada tujuan kita. Banyak orang beranggapan bahwa dengan berani mendeklarasikan tujuan hidup artinya kita maju selangkah lebih dekat ke tujuan hidup tersebut. Banyak juga yang beranggapan bahwa dengan mendeklarasikan tujuan hidup artinya kita memberitahu semesta mengenai tujuan hidup kita dengan harapan semesta akan berkonspirasi untuk mewujudkan tujuan tersebut. Anggapan tersebut didasarkan pada prinsip law of attraction atau semesta mendukung (mestakung) . Maraknya tindakan terse...

7 Cara Meningkatkan Kondisi Keuangan Ala The Richest Man in Babylon

Lelah dengan kondisi keuangan anda yang hidup dari gaji bulan ini ke bulan berikutnya? Pernah merasa ingin meningkatkan kondisi keuangan anda tapi tidak tahu caranya? Iri dengan teman-teman anda yang lebih baik kondisi finansialnya? Gue juga pernah merasakan ketiga hal di atas. Berada di situasi finansial yang kurang baik merupakan hal yang tidak enak. Hidup dari gaji ke gaji pernah gue rasakan, untungnya tidak sampai berhutang. Merasa iri dengan teman seangkatan atau bahkan yang lebih muda yang beruntung memiliki kondisi finansial lebih baik juga pernah gue rasakan. Awalnya gue merasa bahwa kehidupan seperti itu wajar-wajar saja, hingga suatu saat ada yang membuat gue tersentil dengan kondisi gue sendiri yang mewajarkan hal tersebut. Impian terbesar gue yaitu hidup santai tanpa paksaan bekerja  akan semakin jauh panggang dari api bila gue terus-terusan seperti ini. Gue adalah orang yang berprinsip bahwa investasi terbesar itu ada pada investasi diri sen...

Membicarakan Uang itu Tabu? Ayo Kita Dobrak Stigma Tersebut!

Pernahkah ada pembicaraan mengenai uang dan kondisi finansial di keluarga anda? di dalam lingkaran anda? atau mungkin di lingkungan pendidikan dan pekerjaan anda? Beranikah anda menanyakan mengenai kondisi finansial teman dekat anda? orang tua anda? atau jangan-jangan anda tidak berani menanyakan kondisi finansial pasangan anda sendiri? Mudah ditebak kalau mayoritas orang akan menjawab tidak pernah dan/atau tidak berani. Kondisi ini disebabkan oleh masih kuatnya kultur membicarakan uang dan kondisi finansial yang dianggap tabu.   Tabu dalam membicarakan uang bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di negara lain, mungkin di seluruh dunia. Selain seks, uang menjadi salah satu topik pembicaraan yang sangat tabu untuk dibicarakan. Mengapa membicarakan uang masih dianggap tabu? Membicarakan uang masih dianggap tabu oleh sebagian orang karena beberapa faktor antara lain: 1. Kultur dan Kebiasaan Kultur membicarakan uang dainggap tabu paling se...

Apakah Uang Dapat Membeli Kebahagiaan?

"Ah uang kan bukan jaminan kebahagiaan, lihat saja si X, uangnya banyak tapi bunuh diri" "Semakin banyak uangnya, maka akan semakin enak dan bahagia hidup kita" "Uang bukan segalanya, gak akan habis dikejar-kejar" Pernah mendengar berbagai sisi aliran pendapat tentang uang? Ada yang mengatakan uang bukanlah jaminan kebahagiaan atau dengan kata lain uang tidak dapat membeli kebahagiaan. Di sisi lain ada  yang mengatakan uang adalah jaminan dari kebahagiaan atau uang dapat membeli kebahagiaan. Kedua aliran ini sama-sama memiliki penganut yang sangat percaya dengan pendapat ini, kalau tidak mau dibilang fanatik. Kuatnya argumen masing-masing penganut aliran ini memunculkan pertanyaan. Aliran mana yang benar? atau jangan-jangan jawabannya bukan pada kedua aliran tentang uang tersebut? Aliran 1 Uang tidak dapat membeli kebahagiaan Penganut aliran ini beranggapan bahwa uang bukanlah segalanya, bahkan kadang dianggap sebagai sumb...

Sandwich Generation, Apakah Itu dan Bagaimana Cara Mencegahnya?

Apakah kalian pernah mendengar sandwich generation? Apakah kalian mengerti arti dari sandwich generation? Atau jangan-jangan malah kalian termasuk sandwich generation? Pertama kali gue mengetahui atau mendengar mengenai sandwich generation  adalah dari akun penasihat finansial yang hits di instagram, yaitu Jouska. Sebelumnya gue gak pernah mendengar istilah ini sama sekali karena memang di keluarga dan lingkaran pertemanan gue tidak ada yang berminat membicarakan perencanaan keuangan. Jadi apa itu sandwich generation ? Sandwich generation adalah generasi yang harus membiayai orang tua padahal mereka harus juga membiayai anak mereka (Merriam-webster).   Situasinya biasanya adalah pasangan yang sudah menikah, tidak menutup juga yang belum menikah, berusia 30-40 tahun, dengan tanggungan anak yang butuh dibiayai kehidupan dan pendidikannya. Pada saat bersamaan, pasangan tersebut juga memiliki orang tua yang sudah sepuh serta tidak berpenghasila...

Gelar dan Asal Universitas itu Tidak Berpengaruh Terhadap Pendapatan dan Kesuksesan. Ah Kata Siapa?

Sudahkah kalian mendengar tentang oknum Alumni UI yang protes dan tidak terima digaji 8 juta oleh perusahaan lokal?  Apakah kalian merasa kesal mendengarnya? atau saking kesalnya malah men-judge kalau semua alumni UI seperti itu? atau kalian mulai membandingkan dengan orang lain atau tokoh atau artis yang tidak berasal dari kampus elit tapi sukses? Yap gue paham kok kalian berpikiran seperti itu, tapi sayangnya gue gak begitu. Gue punya pandangan yang mungkin cukup bertolak belakang dengan kebanyakan orang.  Menurut gue itu wajar kok kalo dia punya standar sendiri mengenai gaji yang layak untuk dia, terlepas apapun latar belakangnya. Lagian standar gaji tiap orang kan beda, ada yang 8 juta sudah berlebih, tapi ada yang 8 juta itu kurang. Gak usahlah lo bandingin standar gaji di diri lo dengan standar gaji dia.  Yang gue tangkep, poin dia yang salah adalah cara dia dalam menyampaikannya. Cara yang salah dalam menyampaikan memang kadang dapat men...

Kesalahan Finansial yang Sering Terjadi di Usia 20-an

Kesalahan adalah guru terbaik saat belajar mengenai sesuatu, begitu juga dalam hal finansial. Gue pribadi menyadari kalo banyak melakukan kesalahan yang berakibat pada kurang baiknya kondisi finansial gue. Semakin gue belajar mengenai finansial, semakin gue menyadari juga kesalahan-kesalahan yang pernah dan sedang gue lakukan. Gue berharap kalo waktu bisa diputar, gue bisa menghindari kesalahan-kesalahan tersebut. Nah, berhubung gak ada tuh namanya pemutaran waktu, jadi gue hanya bisa berusaha untuk tidak jatuh di kesalahan yang sama. Pada tulisan ini gue bermaksud membagikan pengalaman gue yang berisi kesalahan finansial yang pernah gue lakukan dan ternyata cukup umum terjadi pada orang berusia 20-an. \ 1. Lebih besar pengeluaran dibandingkan pendapatan Besar pasak daripada tiang . Peribahasa tersebut sangat menggambarkan perilaku finansial gue di usia awal 20-an, terutama saat baru memiliki gaji sendiri. Yang paling parah gue bisa membeli barang yang hargany...