Sudahkah kalian mendengar tentang oknum Alumni UI yang protes dan tidak terima digaji 8 juta oleh perusahaan lokal?
Apakah kalian merasa kesal mendengarnya? atau saking kesalnya malah men-judge kalau semua alumni UI seperti itu?
atau kalian mulai membandingkan dengan orang lain atau tokoh atau artis yang tidak berasal dari kampus elit tapi sukses?
Yap gue paham kok kalian berpikiran seperti itu, tapi sayangnya gue gak begitu. Gue punya pandangan yang mungkin cukup bertolak belakang dengan kebanyakan orang.
Menurut gue itu wajar kok kalo dia punya standar sendiri mengenai gaji yang layak untuk dia, terlepas apapun latar belakangnya. Lagian standar gaji tiap orang kan beda, ada yang 8 juta sudah berlebih, tapi ada yang 8 juta itu kurang. Gak usahlah lo bandingin standar gaji di diri lo dengan standar gaji dia.
Yang gue tangkep, poin dia yang salah adalah cara dia dalam menyampaikannya. Cara yang salah dalam menyampaikan memang kadang dapat mengaburkan isi atau pesan yang mau disampaikan.
Berlatarbelakang kejadian dan pemikiran ini, gue mau mengutarakan pemikiran gue yang mungkin gak populer untuk banyak orang. Mayoritas orang percaya bahwa gelar dan asal universitas itu tidak berpengaruh terhadap pendapatan. Gue malah berpikir sebaliknya.
Menurut gue, gelar dan asal universitas itu berpengaruh terhadap pendapatan dan kesuksesan.
Dropout atau Gak Kuliah dan Sukses itu Keren? Masa sih?
"Tapi kan banyak orang yang gak kuliah atau bahkan dropout tapi mereka sukses-sukses aja tuh, coba lihat Bill Gates, Mark Zuckerberg, atau Richard Branson"
Sering denger pernyataan kaya di atas? Terutama di acara-acara inspiratif atau motivasi?
Respon gue dalam menanggapi pernyataan di atas adalah:
1. Bill Gates dan Mark Zuckerberg dropout dari Harvard, sedangkan Steve Jobs dropout dari Reed College. Itu kampus-kampus hebat loh, artinya mereka emang udah oke darisananya makanya bisa kuliah di kampus-kampus tersebut.
Kalo lo emang mau dropout darimana? Apakah kampus tempat lo belajar udah sehebat kampus-kampus mereka?
2. Orang-orang populer yang gak kuliah atau dropout itu adalah pencilan atau outlier. Artinya hanya sebagian kecil dari mereka yang kemudian mencapai kesuksesan setinggi itu dan kemudian itu diromantisasi oleh media.
Lebih seru mana nih antara "A berhasil mendirikan startup unicorn padahal DO dari Universitas xxx" atau "C, lulusan S2 manajemen universitas xxx, menjadi CEO perusahaan Y"?
Udah jelas seruan berita si A kan? Selain terkesan hebat, itu juga kesannya menginspirasi. Namun sayangnya banyak yang termakan oleh romantisasi media itu.
Kalo lo mau tau lebih banyak mengenai outlier, silahkan baca buku Outlier, karangan Malcolm Gladwell. Apa?! Lo gak suka baca buku?! Gak usah gaya-gayaan mau DO atau gak usah kuliah terus bercita-cita jadi sukses deh.
Gelar Tidak Berpengaruh Terhadap Pendapatan dan Kesuksesan, gak juga ah?
Sebelum gue banyak omong, mending lo liat gambar di bawah ini.
Ini emang data dari Amerika, tapi menurut gue juga bisa dipakai untuk menggambarkan kondisi di Indonesia. Bisa lo liat pada data yang sebelah kanan (warna hijau) kalau pendapatan itu berbanding lurus dengan semakin tinggi gelar, kecuali profesional (dokter, pengacara, dll). Kalo data yang sebelah kiri (warna merah) itu tingkat pengangguran berbanding terbalik dengan semakin tinggi gelar.
Bisa dikatakan semakin tinggi gelar lo, maka semakin tinggi peluang lo berpendapatan tinggi dan semakin kecil peluang lo menganggur. Sedangkan semakin rendah gelar lo maka semakin kecil peluang lo berpendapatan tinggi dan semakin besar peluang lo menganggur.
"Tapi kenalan gue lulusan S2 di jurusan yyy kampus xxx belom dapat kerja tuh udah setengah tahun, ah pendidikan tinggi ternyata gak berpengaruh tuh"
Ya artinya kenalan lo itu termasuk pencilan atau 2,8% kalo di gambar di atas. Gak bisa kan lo generalisir 2,8% populasi menjadi "semua yang berpendidikan tinggi"? Eh atau menurut lo itu bisa menggeneralisir dengan cara begitu?
Oiya untuk yang mau menyanggah dengan artikel atau penelitian yang relevan sangat dipersilahkan loh.
Oiya untuk yang mau menyanggah dengan artikel atau penelitian yang relevan sangat dipersilahkan loh.
Asal Universitas Tidak Berpengaruh Terhadap Kesuksesan dan Pendapatan, kata siapa?
Dalam membahas topik ini, sebelum melangkah lebih lanjut, silahkan dibaca artikel Is it where you go or what you study? The relative influence of college selectivity and college major on earnings karya Eide ER, et al. Ini gue sertain linknya buat yang mau baca Eide ER journal
Penelitian ini membahas mengenai pentingnya pemilihan universitas terkait dengan penghasilan yang akan didapat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa universitas yang lebih baik akan menghasilkan lulusan dengan penghasilan yang lebih tinggi di beberapa jurusan tertentu. Jurusan yang paling terpengaruh oleh pemilihan universitas ini adalah bisnis, sedangkan yang paling tidak terpengaruh adalah sains.
Penelitian di bidang ini bisa dicari, cukup banyak jumlahnya, dan hasilnya masih kontradiktif. Gue pribadi tetap dengan pendapat kalo asal universitas berpengaruh terhadap kesuksesan dan pendapatan. Universitas ternama memang tidak menjamin lulusannya akan sukses, apalagi yang tidak ternama. Bila ada yang sukses itu artinya ia termasuk pencilan.
Konklusi
Tulisan ini dibuat tidak bermaksud untuk mengecilkan harapan bagi yang tidak bergelar tinggi dan berasal dari universitas tidak ternama. Mengejar kesuksesan atau pendapatan tinggi adalah hak dan kewajiban setiap orang, tidak peduli gelar dan asal universitasnya.
Melalui tulisan ini gue hanya mengingatkan, dengan cara yang agak kasar, kalau tembok bernama pendidikan itu ada. Tembok pendidikan ini tinggi menjulang dan membuat privilege bagi sebagian orang yang mampu melewatinya. Tugas kita sebagai generasi muda untuk bahu-membahu bersama pemerintah agar gelar dan kampus ternama itu menjadi dapat diakses oleh semua orang.
Adam Prabata
26 Juli 2019
Kobe, Jepang
Penelitian ini membahas mengenai pentingnya pemilihan universitas terkait dengan penghasilan yang akan didapat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa universitas yang lebih baik akan menghasilkan lulusan dengan penghasilan yang lebih tinggi di beberapa jurusan tertentu. Jurusan yang paling terpengaruh oleh pemilihan universitas ini adalah bisnis, sedangkan yang paling tidak terpengaruh adalah sains.
Penelitian di bidang ini bisa dicari, cukup banyak jumlahnya, dan hasilnya masih kontradiktif. Gue pribadi tetap dengan pendapat kalo asal universitas berpengaruh terhadap kesuksesan dan pendapatan. Universitas ternama memang tidak menjamin lulusannya akan sukses, apalagi yang tidak ternama. Bila ada yang sukses itu artinya ia termasuk pencilan.
Konklusi
Tulisan ini dibuat tidak bermaksud untuk mengecilkan harapan bagi yang tidak bergelar tinggi dan berasal dari universitas tidak ternama. Mengejar kesuksesan atau pendapatan tinggi adalah hak dan kewajiban setiap orang, tidak peduli gelar dan asal universitasnya.
Melalui tulisan ini gue hanya mengingatkan, dengan cara yang agak kasar, kalau tembok bernama pendidikan itu ada. Tembok pendidikan ini tinggi menjulang dan membuat privilege bagi sebagian orang yang mampu melewatinya. Tugas kita sebagai generasi muda untuk bahu-membahu bersama pemerintah agar gelar dan kampus ternama itu menjadi dapat diakses oleh semua orang.
Adam Prabata
26 Juli 2019
Kobe, Jepang
Ecie ecieee pesan moralnya udah kayak pejabat aja. Belum tau aja nih aslinya kl di lab mulutnya kayak........ (isi sendiri )
ReplyDeleteayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
ReplyDeletehanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^