Skip to main content

Budget Rumah Tangga, Penting atau Tidak Penting?



Ketika awal menikah, gue termasuk orang yang tidak memikirkan uang. Boro-boro masalah budget, uang di ATM sisa berapa aja gue gak pernah peduli. Pokoknya kalo lagi pengen pergi kemana atau beli sesuatu ya langsung dikeluarin aja itu uang.

Sampai setahun pertama setelah menikah pun kondisi tetap sama, bahkan gue makin banyak beli gitar dan makin banyak pergi kemana-mana. Gue sadar kalo uang di rekening itu berkurang terus, tapi ya gak terlalu peduli aja.

Titik balik terjadi saat kelahiran anak, dimana ada pengeluaran yang cukup besar saat itu. Setelah membayar tagihan, gue langsung mencoba menghitung sisa uang di semua rekening gue. Ternyata hasilnya minus 20 juta rupiah kalo dibandingkan dengan total jumlah saldo rekening saat awal menikah. 

Gue langsung mikir "Wah ada yang gak bener ini!" Kemudian gue berusaha mencari solusi kesana kemari hingga akhirnya sampai ke solusi yang bernama budgeting.



Definisi Budget/Anggaran

Budget atau anggaran adalah estimasi pengeluaran dan pendapatan dalam suatu rentang waktu tertentu. Rentang waktu ini bisa berupa tahunan, bulanan, mingguan, atau bahkan harian.

Melalui pembuatan anggaran ini kita bisa mengalokasikan gaji atau pendapatan dan disesuaikan dengan pengeluaran. Dengan kata lain, kita bisa menyesuaikan supaya pengeluaran kita tidak melebihi gaji atau pendapatan kita.

Nah dalam rumah tangga penting atau enggak sih ada anggarannya?

Jawabannya PENTING BANGET!

Anggaran dalam rumah tangga itu ibarat rencana keuangan dalam rumah tangga kita. Pernah denger pepatah "Hidup tanpa rencana artinya siap hidup dalam kegagalan" gak?

Lo aja mau nikah perlu direncanain dulu, mau sekolah direncanain dulu, kerjaan aja perlu direncanain dulu. Udah pake rencana aja bisa jadi gagal kan? Nah apalagi tanpa rencana. Apa emang lo siap kondisi keuangan lo berjalan menuju ke arah kegagalan?

Gue sering denger orang bilangnya begini:

"Ya gue sih hidup mengalir aja mengikuti arus"

Air mengalir selalu ke bawah, Lo mau kondisi keuangan lo angkanya bergerak ke bawah terus?

Selain itu, adanya anggaran dalam rumah tangga bisa membuat lo dan pasangan lebih terbuka tentang kondisi finansial masing-masing. Apalagi kalo lo dan pasangan lo sama-sama bekerja, jadi gak ada yang ditutup-tutupin. 

Dengan adanya anggaran, lo mau gak mau akan tau berapa sih total gaji plus bonus diri lo dan pasangan lo. Lo akan tau juga pola konsumsi pasangan lo gimana dan perbandingannya gimana dengan pola konsumsi lo selama ini.

Lo pada tau kan keterbukaan itu salah satu hal paling penting dalam rumah tangga? Kalo dalam hal keuangan lo aja gak saling terbuka sama pasangan, gimana dalam hal lain?

Cara Sederhana Membuat Anggaran

Kalo lo orang yang gak suka ribet, lo bisa mulai membuat anggaran dengan sederhana. Komponen penting yang harus ada itu pemasukan dan pengeluaran, kalo mau lengkap ya disertai dengan alokasinya.

Untuk pemasukan lo bisa catet aja dari uang yang masuk per bulannya ke rekening lo dan pasangan. Kalo pemasukan lo cenderung tetap ya akan lebih enak untuk bagian ini, nah kalo pemasukan lo cenderung berubah-ubah ya lo mesti bikin prediksi tiap bulannya.

Untuk pengeluaran mau gak mau lo akan bikin prediksi. Dasar prediksinya mau nebak-nebak boleh, mau diitung pake rumus yang kompleks boleh. Kalo gue pribadi biasanya pake patokan pengeluaran bulan lalu atau 3 bulan terakhir.

Darimana bisa tahu pengeluaran sebulan terakhir? Paling gampang sih cek rekening lo aja, berapa selisih uang di rekening lo dalam sebulan terakhir. Kalo gue pribadi sih gue mencatat pengeluaran per pos alokasi di aplikasi yang namanya Monefy. Jadi gue bisa tahu dalam sebulan terakhir berapa pengeluaran untuk belanja, berapa untuk makan di luar, berapa untuk transportasi, dll.

Setelah lo tau berapa pemasukan dan pengeluaran lo, baru deh lo bisa memulai membuat anggaran. Gue contohin ya dari anggaran gue dengan modifikasi.

Anggaran April 2019

Pemasukan
Suami: Gaji           : 5 juta rupiah
            Tunjangan : 2 juta rupiah
Istri:     Gaji           : 2,5 juta rupiah
            Tunjangan : 0,5 juta rupiah

Pengeluaran
Kebutuhan rumah tangga : 4 juta rupiah
Pakaian                             : 500 ribu rupiah
Transportasi                      : 1 juta rupiah
Makan di luar                   : 1 juta rupiah
Sedekah                            : 500 ribu rupiah
Investasi                           : 1 juta rupiah
Hiburan                            : 1 juta rupiah

Nah ini contoh sederhananya, idealnya ini dibuat di akhir bulan sebelumnya. Jadi anggaran untuk April 2019 udah harus jadi maksimal tanggal 31 Maret 2019. 

Kebutuhan rumah tangga itu mencakup belanja, bayar air, listrik, dan cicilan. Transportasi itu ya utamanya uang bensin dan sisanya disimpan untuk persiapan seandainya kendaraan butuh servis.

Hiburan ini semacam uang yang bisa lo pake buat jajan, misalnya gak dipake bulan ini, berarti bulan depan bisa dipake dan sifatnya akumulasi. Jadi kalo ditabung selama 1 tahun, ya lo bisa beli barang untuk hiburan seharga 12 juta rupiah.

Evaluasi

Poin penting setelah anggaran dibuat adalah evaluasi. Evaluasi dilakukan setelah semua realisasi pendapatan dan pengeluaran dalam bulan itu tercatat. Gampangnya, lo bisa evaluasi anggaran lo bulan April 2019 pada Mei atau Juni 2019.

Gue tau banget hampir gak mungkin realisasi itu sama persis sama anggaran, pasti bakal ada lebih atau kurangnya. Nah dari hasil evaluasi itu bisa lo pake untuk membuat anggaran bulan berikutnya.

Hasil evaluasi itu juga bisa lo pake supaya tau apakah ada pos pengeluaran yang perlu dipotong, apakah gaya hidup lo selama ini ternyata gak sesuai dengan pemasukan lo, dan apakah lo perlu menambah gaji lo.

Penutup

Nah sampai sini kira-kira udah bisa kan buat anggaran sendiri? Awalnya emang susah dan berat kok, tapi lama-kelamaan pasti akan bisa. Tapi percayalah, membuat anggaran ini akan bermanfaat banget. Berdasarkan buku The Millionaire Next Door, waktu yang alokasikan untuk lo merencanakan finansial lo berbanding lurus dengan kondisi finansial lo nantinya.

Adam Prabata
Kobe, Jepang
4 April 2019

Comments

Popular posts from this blog

Membawa Keluarga ke Jepang (Part. 2)

Part. 2 JEPANG (Setelah Keberangkatan) Buat yang belum baca part. 1 nya, silahkan baca dulu disini ya supaya lebih nyambung  Membawa Keluarga ke Jepang (Part. 1) Residence Card, Juminhyo, dan Asuransi Kesehatan Gue sampe di Jepang pada tanggal 27 September 2018. Hal yang gue lakukan pertama kali adalah membuat residence card dan asuransi kesehatan . Residence card  ini adalah kartu identitas kita selama disini, ya mirip mirip KTP lah kalo di Indonesia. Asuransi Kesehatan itu langsung gue buat karena emang biaya kesehatan di sini mahal banget. Oiya, pembuatan residence card  dan asuransi kesehatan disini sangat cepat, cuma 1-2 jam. Beda jauh sama pembuatan KTP di Indonesia yang bisa sampe 6 bulan, itu aja kadang belom tentu udah jadi, hahaha. Setelah itu gue juga membuat Juminhyo  yaitu surat alamat tempat tinggal kita. Pembuatannya juga gak sampai 1 jam. Residence card , asuransi kesehatan, dan juminhyo  ini dibuatnya di satu tempat,...

Sandwich Generation, Apakah Itu dan Bagaimana Cara Mencegahnya?

Apakah kalian pernah mendengar sandwich generation? Apakah kalian mengerti arti dari sandwich generation? Atau jangan-jangan malah kalian termasuk sandwich generation? Pertama kali gue mengetahui atau mendengar mengenai sandwich generation  adalah dari akun penasihat finansial yang hits di instagram, yaitu Jouska. Sebelumnya gue gak pernah mendengar istilah ini sama sekali karena memang di keluarga dan lingkaran pertemanan gue tidak ada yang berminat membicarakan perencanaan keuangan. Jadi apa itu sandwich generation ? Sandwich generation adalah generasi yang harus membiayai orang tua padahal mereka harus juga membiayai anak mereka (Merriam-webster).   Situasinya biasanya adalah pasangan yang sudah menikah, tidak menutup juga yang belum menikah, berusia 30-40 tahun, dengan tanggungan anak yang butuh dibiayai kehidupan dan pendidikannya. Pada saat bersamaan, pasangan tersebut juga memiliki orang tua yang sudah sepuh serta tidak berpenghasila...

Selamat Ulang Tahun yang ke-2 Bang Arka!!

Hari ini, waktu fajar menjelang, tepat 2 tahun yang lalu engkau dilahirkan. Setengah gak percaya juga akhirnya aku menjadi seorang ayah. Ya, aku, orang yang masih banyak kekurangan di segala aspek, ternyata dipercaya oleh Allah untuk mengemban amanah berupa seorang anak laki-laki. Waktu terus berjalan seiring dengan pertumbuhan dan perkembanganmu. Mulai dari hanya bisa menangis, kemudian merayap, merangkak, berjalan, melompat, hingga sekarang bisa ikut menirukan bahkan mengobrol dengan ayah dan bunda. Aku sebagai seorang ayah selalu berusaha membersamaimu dan selalu berusaha menjadi yang pertama, minimal kedua setelah bunda, yang menyaksikan langkah pertamamu dalam menjalani setiap tahapan. Aku sebagai ayah hanya ingin mengucapkan Selamat ulang tahun Bang Arka! Semoga Allah selalu mengaruniamu umur panjang, kesehatan, serta pertumbuhan dan perkembangan yang baik. Semoga Allah juga mengarunia kesehatan dan umur panjang kepada ayah dan bunda agar selalu bisa menjaga d...