Skip to main content

Unpopular Opinion: Passion itu Overrated



"Ikuti passionmu!"

"Biarkan passion mengarahkanmu"

"Hidup tanpa passion adalah hidup tanpa arti"

Sering mendengar ungkapan atau quote seperti di atas? Ungkapan-ungkapan yang seakan-akan mendewakan passion. Seakan-akan passion adalah segalanya. Seolah-olah adalah jalan hidup yang salah kalau jalan hidup kita tidak mengikuti passion. 

Sebelum kita lanjut, sebenarnya apa sih passion itu?



Definisi Passion

Menurut Kamus Merriem-Webster, passion adalah a strong liking or desire for or devotion to some activity, object, or concept. Kalo diterjemahin artinya kesukaan atau keinginan atau ketaatan yang kuat pada aktivitas, objek, atau konsep. 

Dalam kata lain, passion bisa dibilang sebagai ketertarikan yang kuat terhadap sesuatu. Dalam konteks "hal yang dikejar untuk menuju kesuksesan", passion bisa berupa objek seperti teknologi atau benda antik, bisa juga berupa aktivitas misalnya olahraga atau bermusik.

Trend yang menjamur sekarang, mungkin dimulai semenjak era Yang Mulia Steve Jobs, passion hampir selalu dikaitkan dengan kesuksesan. Passion dijadikan padanan dari kesuksesan, Tanpa passion tidak ada sukses, tidak sukses karena tidak mengikuti passion.

Banyak anak muda yang "atas nama passion" keluar dari pekerjaannya atau bahkan kuliahnya demi mengejar passionnya. Bahkan mulai menjamur orang yang sudah "cukup settle" dengan pekerjaannya memilih untuk keluar dari pekerjaannya "atas nama passion." 

Apakah para pengejar passion itu berhasil? Kita tidak pernah tahu. Sepengamatan gue, masih lebih banyak yang kurang atau tidak berhasil sama sekali dibandingkan yang berhasil. Tolong koreksi gue kalo di lingkaran kalian jumlah "pengejar passion" yang berhasil lebih banyak dibandingkan yang kurang atau tidak berhasil.

Pengamatan gue atas kondisi tersebut melahirkan pertanyaan di benak gue, yaitu:

"Jangan-jangan pengejaran atas passion itu overrated?"

Yap, bener banget, gue merasa kalo pengejaran passion itu overrated. Gue berpikiran pengejaran passion malah menjadi romantisme yang berlebihan dalam hal pencapaian kesuksesan. Kesuksesan tanpa bumbu passion sudah menjadi cerita yang hambar pada masa kini. Ya, benar, kesuksesan dan passion sudah menjadi hal yang saling terkait dan overromantis.



Alasan mengapa gue menganggap passion itu overrated antara lain:

1. Lo gak selalu jago di passion lo

Gue mengambil ungkapan dari Ben Horowitz, salah satu investor Silicon Valley kelas kakap, yaitu "Kalo lo suka menyanyi, bukan artinya lo harus jadi penyanyi profesional." Bisa jadi apa yang menjadi passion lo itu bukan kekuatan utama lo. 

Pengejaran passion juga bisa menjadi bumerang bila lo malah mengabaikan kekuatan utama lo. Misalnya passion lo adalah menyanyi, sedangkan kekuatan atau keahlian utama lo adalah membuat software komputer. Ketika lo memutuskan untuk berhenti membuat software komputer dan mengejar passion menyanyi lo, lo malah akan menyia-nyiakan kekuatan utama lo itu.

Yap, kita tidak perlu terpaku pada passion kita dan mengabaikan kekuatan atau keahlian utama kita.

2. Passion itu bisa berubah-ubah

Lo masih inget apa yang lo minati atau lo mau tekuni 5 atau 10 tahun yang lalu? Nah sekarang coba lo tanya ke diri masing-masing, apakah itu masih sama? Kalopun masih sama, apakah lo sudah mulai menekuni itu sekarang?

Apa yang jadi passion lo di umur 20 belum tentu sama dengan yang jadi passion lo di umur 30. Zaman selalu berkembang dan berubah, begitu juga dengan diri lo, begitu pula dengan passion lo.

3. Apakah passion lo realistis?

Pada umur 25 tahun tiba-tiba lo mendapat wangsit untuk menjadi pemain bulutangkis tingkat dunia. Apakah itu mungkin? Apakah lo bisa bersaing dengan atlet-atlet dunia yang terlebih dahulu menancapkan kukunya?

Misalnya passion lo adalah menjadi CEO startup unicorn. Apakah itu realistis? Kalaupun menurut lo itu realistis, lo punya cara untuk mencapainya? Misalnya dalam 10 tahun lo gak mencapai passion tersebut, apakah lo akan tetep ngejar itu?

4. Mengikuti passion itu adalah salah satu hal paling egois

Mengejar passion bisa menjadi hal paling egois yang bisa lo lakuin. Tidak jarang "atas nama passion" seseorang meninggalkan tanggung jawabnya, entah tanggung jawab terhadap dirinya sendiri atau terhadap keluarganya. Demi passion seorang mahasiswa bisa menelantarkan tanggung jawabnya untuk berkuliah, bahkan demi passion seorang kepala keluarga bisa menelantarkan keluarganya.

Atas dasar apa passion itu dikejar? Mayoritas menjawab untuk kesenangan pribadi, aktualisasi diri, atau untuk berkontribusi. Bukankah jawaban-jawaban itu egoistik?



Konklusi

Passion masih menjadi suatu term atau istilah yang menurut gue terlalu overrated hingga saat ini. Mungkin ada oknum yang sukses berkat mengejar passionnya, tapi berapa jumlahnya dibandingkan yang gagal mengejar passionnya?

Gue setuju passion bisa menjadi dorongan atau drive dalam menjalani kehidupan. Namun, pengejaran atas passion tersebut itu seudah menjadi sesuatu yang overrated pada masa ini.

Bagaimana dengan kalian? Sudah berhasil dalam pengejaran passion?

Adam Prabata
22 Juli 2019
Kobe, Jepang

Comments

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Membawa Keluarga ke Jepang (Part. 2)

Part. 2 JEPANG (Setelah Keberangkatan) Buat yang belum baca part. 1 nya, silahkan baca dulu disini ya supaya lebih nyambung  Membawa Keluarga ke Jepang (Part. 1) Residence Card, Juminhyo, dan Asuransi Kesehatan Gue sampe di Jepang pada tanggal 27 September 2018. Hal yang gue lakukan pertama kali adalah membuat residence card dan asuransi kesehatan . Residence card  ini adalah kartu identitas kita selama disini, ya mirip mirip KTP lah kalo di Indonesia. Asuransi Kesehatan itu langsung gue buat karena emang biaya kesehatan di sini mahal banget. Oiya, pembuatan residence card  dan asuransi kesehatan disini sangat cepat, cuma 1-2 jam. Beda jauh sama pembuatan KTP di Indonesia yang bisa sampe 6 bulan, itu aja kadang belom tentu udah jadi, hahaha. Setelah itu gue juga membuat Juminhyo  yaitu surat alamat tempat tinggal kita. Pembuatannya juga gak sampai 1 jam. Residence card , asuransi kesehatan, dan juminhyo  ini dibuatnya di satu tempat,...

Sandwich Generation, Apakah Itu dan Bagaimana Cara Mencegahnya?

Apakah kalian pernah mendengar sandwich generation? Apakah kalian mengerti arti dari sandwich generation? Atau jangan-jangan malah kalian termasuk sandwich generation? Pertama kali gue mengetahui atau mendengar mengenai sandwich generation  adalah dari akun penasihat finansial yang hits di instagram, yaitu Jouska. Sebelumnya gue gak pernah mendengar istilah ini sama sekali karena memang di keluarga dan lingkaran pertemanan gue tidak ada yang berminat membicarakan perencanaan keuangan. Jadi apa itu sandwich generation ? Sandwich generation adalah generasi yang harus membiayai orang tua padahal mereka harus juga membiayai anak mereka (Merriam-webster).   Situasinya biasanya adalah pasangan yang sudah menikah, tidak menutup juga yang belum menikah, berusia 30-40 tahun, dengan tanggungan anak yang butuh dibiayai kehidupan dan pendidikannya. Pada saat bersamaan, pasangan tersebut juga memiliki orang tua yang sudah sepuh serta tidak berpenghasila...

Selamat Ulang Tahun yang ke-2 Bang Arka!!

Hari ini, waktu fajar menjelang, tepat 2 tahun yang lalu engkau dilahirkan. Setengah gak percaya juga akhirnya aku menjadi seorang ayah. Ya, aku, orang yang masih banyak kekurangan di segala aspek, ternyata dipercaya oleh Allah untuk mengemban amanah berupa seorang anak laki-laki. Waktu terus berjalan seiring dengan pertumbuhan dan perkembanganmu. Mulai dari hanya bisa menangis, kemudian merayap, merangkak, berjalan, melompat, hingga sekarang bisa ikut menirukan bahkan mengobrol dengan ayah dan bunda. Aku sebagai seorang ayah selalu berusaha membersamaimu dan selalu berusaha menjadi yang pertama, minimal kedua setelah bunda, yang menyaksikan langkah pertamamu dalam menjalani setiap tahapan. Aku sebagai ayah hanya ingin mengucapkan Selamat ulang tahun Bang Arka! Semoga Allah selalu mengaruniamu umur panjang, kesehatan, serta pertumbuhan dan perkembangan yang baik. Semoga Allah juga mengarunia kesehatan dan umur panjang kepada ayah dan bunda agar selalu bisa menjaga d...