Skip to main content

Ketika anak anda diare, bagaimana cara mengatasinya?

Diare




Pas gue masih praktek jadi dokter umum, kasus diare itu kasus yang cukup sering gue temuin, terutama di anak-anak. 

Kalo anak-anak, biasanya mereka akan dateng disertai bapaknya atau ibunya atau kakeknya atau neneknya yang panik. Mereka panik karena takut anaknya dehidrasi, kadang disertai teriakan "TOLONG DOK, SELAMATKAN ANAK SAYA!!"

Biasanya yang teriak kaya gitu tuh anaknya baru mencret 1-2 kali dan gak ada dehidrasi sama sekali. Yang udah mencret lebih dari 10 kali dan dehidrasi malah biasanya tenang-tenang aja orang tua nya, nganggepnya anaknya gak kenapa-kenapa. Ironi.

Sebelum mulai, ada disclaimer dulu yak, ini cuma saran aja dari gue dan sifatnya awam

Oke, masuk ke bagian serius ya. 

Jadi apa sih diare itu?

Menurut pedoman pelayanan medis Ikatan Dokter Anak Indonesia (PPM IDAI):
Diare adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsentrasi cair

Nah lebih dari 3 kali ini HATI-HATI! Bayi baru lahir itu frekuensi buang air besarnya bisa lebih dari 3 kali, apa itu mau lo anggep diare? Di kondisi ini, definisi diare bisa dianggap sebagai peningkatan frekuensi buang air besar. 

Konsentrasi cair juga HATI-HATI! Bayi baru lahir juga hampir cair konsentrasi buang air besarnya. Apa itu mau lo anggep diare juga? Di kondisi ini, definisi diare bisa dianggap sebagai perubahan konsentrasi buang air besar menjadi lebih cair.

Sepakat ya masalah definisi? 

Nah berikutnya,

Apa sih yang perlu gue perhatiin pas anak gue diare?

Nih yang perlu lo perhatiin pas anak lo diare:

1. Konsentrasi tinja nya kaya apa? apakah semakin hari semakin cair atau semakin padat?
2. Ada lendir dan darah gak di tinjanya?
3. Nafsu makan dan minum anak lo gimana? Minum ini penting banget pas diare, jadi mesti bener bener lo perhatiin!!
4. Ada mual-mual sama muntah gak?
5. Hitung jumlah BAB cair sama muntah (kalo ada) bener-bener, kalo bisa lo buat catetan beserta jam nya.

Kenapa ini gue tekenin? Karena informasi yang begitu bakal ngebantu banget pas dokter meriksa anak lo. Lo pasti mau dokter ngelakuin yang terbaik buat anak lo kan? 

Nah kita masuk ke bagian paling penting,

Apa yang bisa gue lakuin kalo anak gue diare?

1. Tetap Tenang dan perhatiin anak lo

Ini penting banget. Orang tua yang gak tenang itu sumber segala masalah. Dia bakal bikin anaknya yang lagi sakit makin stres, sama dokter yang nanganin akan tertekan.

Ah iya, 5 poin di atas yang gue minta perhatiin dari anak lo, tolong banget diperhatiin dengan baik dan benar. 

2. Kasih oralit

Oralit ini sebenernya wajib punya di rumah. Satu sachet itu sekali seduh kurang lebih 200 cc. Kebutuhan sekali minumnya berapa?

Setiap BAB cair itu kebutuhan oralitnya 5-10 cc/kgBB. Males ngitung? Pake aturan ini aja:

<1 tahun = 50-100 ml
1-5 tahun = 100-200 ml
>5 tahun = semaunya

Itu bukan kebutuhan sehari ya, tapi kebutuhan setiap BAB cair. Jadi kalo anak lo BAB cair 3 kali sehari, lo kali tiga itu kebutuhannya buat dapet kebutuhan harian dia.

Kalo anak lo gamau minum oralit gimana? PAKSA
Kalo setiap dikasih minum dimuntahin gimana? BAWA KE IGD RS, kalo dia gak bisa minum, artinya gak bisa diganti cairannya, risiko dehidrasi.

3. Tetep kasih minum seperti biasa

Anak diare wajib dikasih makan dan minum seperti biasa. Seperti biasa itu bukan menunya kaya biasa tapi dilunakin ya.

dan JANGAN DIPUASAIN!

Gue pernah ketemu beberapa orang tua yang pas anaknya diare malah dipuasain, alesannya biar diarenya berenti. Mukegile!! Yang ada diarenya jalan terus, kondisi anaknya makin jelek itu bakalan.

4. Jangan dikasih obat anti diare!!

Ini lumayan sering gue ketemu. Ketika anaknya diare, orang tuanya ngasih obat diare yang biasa diminum, contohnya diat*b, imodi*m, dll.

Ini gak boleh ya, pencernaan anak beda sama orang dewasa. Jangan lo anggep anak itu versi mini orang dewasa. Kalo lo gatau, tanya atau bawa ke dokter, JANGAN SOK TAU!!

5. Jangan dikasih antibiotik sendiri!!

Inget ya, gak semua diare itu disebabin sama bakteri, paling sering itu malah oleh virus, namanya Rotavirus. Jadi jangan sok-sokan jadi pahlawan beliin anak lo antibiotik untuk ngatasin diarenya.

Kalo emang ternyata bakteri sih alhamdulillah, lah kalo bukan? Lo udah termasuk zalim itu ke anak lo. 

Biarkan dokter periksa terlebih dahulu, kalo emang ternyata butuh antibiotik pasti akan dikasih kok. Tenang aja!

6. Perhatiin pipis anak lo

Ini sebenernya ilmu denger dari spesialis anak tempat gue praktek. Jadi kalo misalnya anak itu udah 6 jam gak pipis, kemungkinan dia udah dehidrasi atau berisiko untuk dehidrasi. 

Jadi misalnya anak lo 6 jam gak pipis atau pipis tapi dengan jumlah yang dikit banget, langsung bawa ke IGD RS, gak usah ke praktek dokter lagi, KELAMAAN.

Nah terakhir nih yang sering ditanyain orang tua zaman now

Kapan gue mesti bawa anak gue ke dokter?

Pertanyaan ini susah susah gampang ya. 

Bawa ke dokter itu kalo menurut lo tuh anak lo udah mengkhawatirkan. Kriteria mengkhawatirkan tiap orang beda kan ya, jadi subyektif nih.

Kenapa kalo udah mengkhawatirkan? Supaya dinilai dengan baik dan benar oleh dokter, jadi lo punya pandangan yang lebih objektif tentang kondisi anak lo saat itu.

Kalo pandangan lebih objektif, lo akan lebih tenang dan apalagi udah dapet nasehat dan obat dari dokternya.

Kalo dibawa ke UGD RS karena dehidrasi kapan ya?

Udah gue tulis panjang lebar di atas, BACAA!!

Oke, sekian dulu ya dari gue. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk orang banyak, kalo ada yang mau komen atau nambahin, silahkan.

Semoga juga lo pada yang nanti anaknya kena diare akan jadi lebih tenang dan lebih teredukasi.

dr. Adam Prabata
Kobe, Jepang
16 Februari 2019

Comments

Popular posts from this blog

Membawa Keluarga ke Jepang (Part. 2)

Part. 2 JEPANG (Setelah Keberangkatan) Buat yang belum baca part. 1 nya, silahkan baca dulu disini ya supaya lebih nyambung  Membawa Keluarga ke Jepang (Part. 1) Residence Card, Juminhyo, dan Asuransi Kesehatan Gue sampe di Jepang pada tanggal 27 September 2018. Hal yang gue lakukan pertama kali adalah membuat residence card dan asuransi kesehatan . Residence card  ini adalah kartu identitas kita selama disini, ya mirip mirip KTP lah kalo di Indonesia. Asuransi Kesehatan itu langsung gue buat karena emang biaya kesehatan di sini mahal banget. Oiya, pembuatan residence card  dan asuransi kesehatan disini sangat cepat, cuma 1-2 jam. Beda jauh sama pembuatan KTP di Indonesia yang bisa sampe 6 bulan, itu aja kadang belom tentu udah jadi, hahaha. Setelah itu gue juga membuat Juminhyo  yaitu surat alamat tempat tinggal kita. Pembuatannya juga gak sampai 1 jam. Residence card , asuransi kesehatan, dan juminhyo  ini dibuatnya di satu tempat,...

Sandwich Generation, Apakah Itu dan Bagaimana Cara Mencegahnya?

Apakah kalian pernah mendengar sandwich generation? Apakah kalian mengerti arti dari sandwich generation? Atau jangan-jangan malah kalian termasuk sandwich generation? Pertama kali gue mengetahui atau mendengar mengenai sandwich generation  adalah dari akun penasihat finansial yang hits di instagram, yaitu Jouska. Sebelumnya gue gak pernah mendengar istilah ini sama sekali karena memang di keluarga dan lingkaran pertemanan gue tidak ada yang berminat membicarakan perencanaan keuangan. Jadi apa itu sandwich generation ? Sandwich generation adalah generasi yang harus membiayai orang tua padahal mereka harus juga membiayai anak mereka (Merriam-webster).   Situasinya biasanya adalah pasangan yang sudah menikah, tidak menutup juga yang belum menikah, berusia 30-40 tahun, dengan tanggungan anak yang butuh dibiayai kehidupan dan pendidikannya. Pada saat bersamaan, pasangan tersebut juga memiliki orang tua yang sudah sepuh serta tidak berpenghasila...

Selamat Ulang Tahun yang ke-2 Bang Arka!!

Hari ini, waktu fajar menjelang, tepat 2 tahun yang lalu engkau dilahirkan. Setengah gak percaya juga akhirnya aku menjadi seorang ayah. Ya, aku, orang yang masih banyak kekurangan di segala aspek, ternyata dipercaya oleh Allah untuk mengemban amanah berupa seorang anak laki-laki. Waktu terus berjalan seiring dengan pertumbuhan dan perkembanganmu. Mulai dari hanya bisa menangis, kemudian merayap, merangkak, berjalan, melompat, hingga sekarang bisa ikut menirukan bahkan mengobrol dengan ayah dan bunda. Aku sebagai seorang ayah selalu berusaha membersamaimu dan selalu berusaha menjadi yang pertama, minimal kedua setelah bunda, yang menyaksikan langkah pertamamu dalam menjalani setiap tahapan. Aku sebagai ayah hanya ingin mengucapkan Selamat ulang tahun Bang Arka! Semoga Allah selalu mengaruniamu umur panjang, kesehatan, serta pertumbuhan dan perkembangan yang baik. Semoga Allah juga mengarunia kesehatan dan umur panjang kepada ayah dan bunda agar selalu bisa menjaga d...