Skip to main content

Bagaimana pertolongan pertama ketika anak anda kejang?

KEJANG

Image result for seizure child cartoon

Kejaaaang?!! Wuiih denger kata itu aja udah serem banget ya. Gimana kalo sampe kejang itu kejadian di anggota keluarga kita? apalagi anak kita? 

Kasus kejang ini cukup sering gue temuin semasa praktek, terutama pas lagi jaga unit gawat darurat (UGD) di rumah sakit. Settingnya biasanya gini:

Tiba-tiba pintu UGD kebuka setengah kedobrak. Terus muncul bapak-bapak atau ibu-ibu, gak jarang sekeluarga besar yang mukanya panik sambil gendong anak yang nampak tidur. Terus salah satu di antara mereka akan teriak begini:

"TOLONG DOK TOLONG!!! Anak saya barusan kejang di rumah!!" 

Itu muka yang ngomong biasanya udah ada keringet segede biji jagung, mukanya campuran takut dan pasrah.

Nah kebayang kan gimana serem dan menakutkannya ketika itu terjadi di anggota keluarga kita?

Makanya di tulisan kali ini gue akan bahas nih tentang kejang dan terutama bagaimana sih pertolongan pertamanya, seandainya anak lo kejang. 

Sebelum mulai, kaya biasa ya, gue disclaimer dulu. Isi tulisan ini diperuntukan untuk orang awam dan sarannya dapat dipergunakan oleh awam. Tulisan ini gak bisa jadi patokan untuk mendiagnosis dan mentatalaksana kejang.

Nah sebelum masuk ke pembahasan utamanya, lo mesti tau terlebih dahulu nih tentang kejang.

Apa sih itu kejang?

Kejang itu definisinya adalah gangguan aktivitas listrik tiba-tiba yang terjadi di otak dan menyebabkan perubahan gerakan, sensasi, atau kesadaran.

Wanjir ribet ya?!

Nah biar gak ribet, di mayoritas kasus, lo bisa bilang anak lo kejang kalo ada gerakan kelojotan atau kaku tiba-tiba, terutama di kaki atau tangan, dan abis itu anak lo gak sadar.

Jadi gak cuma kelojotan aja ya, gerakan kaku tiba-tiba itu juga bisa termasuk kejang loh. Hati-hati!!

Tapi nih tapi, untuk anak, kejang itu bentuknya gak cuma kelojotan atau kaku aja, tapi bisa yang lain. Walaupun gak sering terjadi, tapi gue saranin lo juga perlu tau. Nah apa aja tuh bentuknya?

1.  Absans

Kejang absans ini mirip bengong. Jadi anak lo bakal tiba-tiba bengong, pandangannya kosong, dan gak respon saat disentuh. Kalo misalnya lo sering ngeliat atau ngerasa anak lo punya tanda-tanda itu, buruan deh gak pake lama, langsung lo bawa ke dokter spesialis anak.

2. Mioklonik

Jadi kejang ini tuh tangan dan/atau kaki tiba-tiba kelojotan, biasanya sih sebentar banget dan anak lo masih sadar.

3. Atonik

Nah kalo kejang atonik ini agak aneh nih, jadi tiba-tiba anak lo bakal lemas dan jatuh, biasanya disertain keluarnya BAK dan/atau BAB. Ini sarannya sama kaya absans ya, kalo lo curiga atau pernah ngeliat anak lo kaya begini, buruan bawa ke dokter spesialis anak gak pake lama!!

Sebenernya masih ada 3 jenis kejang lagi, yaitu tonik, klonik, dan tonik-klonik. Tapi gak bakal gue bahas banget, karena cenderung umum. 

Nih biar gampang, tonik itu kaku, klonik itu kelojotan, tonik klonik itu kaku terus kelojotan.

Naah berarti sekarang lo udah pada tau ya kejang itu kaya gimana. 

Jangan sampe lo gak bisa bedain ini anak lo kejang atau menggigil kedinginan!!

Gue beberapa kali ketemu ibu-ibu yang bilang anaknya kejang, eh setelah digali lebih dalam ternyata menggigil karena demam. Aduh, jangan sampe ya lo pada begitu.

Ohiya, gue juga gak bakal masukin pembahasan penyebab kejangnya di tulisan ini, karena selain panjang, yang penting untuk awam itu adalah gimana prakteknya pas nemuin anaknya lagi kejang.

Nah kita masuk ke pembahasan utama nih.

Bagaimana sih pertolongan pertama kalo anak kejang?

Oke, kita mulai ya, apa sih yang bisa kita lakuin, sebagai orang tua atau anggota keluarga kalo ngeliat anak kejang?

1. Jangan panik

Seperti biasa, jangan panik adalah saran pertama gue. Tetap tenang, karena kalo lo panik, apalagi lo orang tua nya, lo gak akan bisa ngasih pertolongan pertama yang bagus buat anak lo!

2. Pastiin beneran kejang apa kagak

Gak gue bahas panjang lebar lagi ya, baca aja tuh di penjelasan di atas.

3. Amankan sekitar

HAH?! amankan sekitar? maksud lo?!

Amankan sekitar itu maksudnya singkirin kalo ada benda benda yang berpotensi membahayakan anak lo di sekitarnya, karena lo gak akan pernah tau pas anak lo kejang itu dia bakal gerak kemana dan gimana.

4. Longgarkan pakaian

Iya ini serius kok. Ngelonggarin pakaian anak lo itu penting banget untuk ngebantu bernafas. Misalnya anak lo pake baju ketat, pake ikat pinggang, dll yang ketat-ketat, segera longgarin itu semua.

5. Hitung durasi kejang

Ini penting banget, kalo bisa seakurat mungkin, pake stopwatch hape juga bisa. Kenapa ini penting? Karena durasi kejang itu akan berpengaruh ke diagnosis kejang dari dokter. 

Lo mau kan anak lo ditanganin dengan tepat sesuai diagnosisnya? Kalo lo ngitung durasi pas anak lo kejang aja gak mau, lo berpotensi ngebikin terjadi salah atau kurang tepat diagnosis di anak lo.

6. Jangan masukin sendok atau benda apapun ke mulut anak saat kejang

INI SERIUS!! Gue sering banget ketemu anak kejang yang dimasukin sesuatu oleh bapak atau ibunya, biasanya sih sendok nih, pernah timun, pernah pisang, pernah minuman.

Lo tau gak sih apa akibatnya kalo lo ngelakuin hal begitu?!! Anak lo bisa keselek

Keseleknya bisa karena makanan atau minuman yang lo paksa masukin atau dari gigi yang patah karena trauma dari benda yang lo pake buat ganjel mulut dia.

Keselek itu artinya ada benda asing yang masuk ke saluran napas terus saluran napasnya tersumbat. Itu bisa bikin meninggal!!

Jangan sampe anak lo meninggal karena lo ya. Inget baik-baik pesen gue ini.

JANGAN SEKALI-KALI MASUKIN SENDOK, MAKANAN, MINUMAN, ATAU BENDA APAPUN KE MULUT ANAK LO SAAT KEJANG DAN SAAT BELOM SADAR PENUH!!!

7. Obat kejang darurat

Nah obat kejang darurat ini idealnya ada sih di kulkas setiap orang tua yang punya anak. Jadi ketika anak lo kejang, lo bisa segera masukin obatnya.

Obat yang biasa disaranin untuk disimpan di rumah itu adalah diazepam rectal

Hah rectal? apa tuh artinya?

Gampangnya, rectal itu artinya itu obatnya dimasukin lewat anus anak lo.

Hii lewat anus? Serem ah.

Ya lo harus beranilah, yakali deh takut, demi anak sendiri padahal.

Jadi diazepam rectal ini ada 2 sediaan, yaitu 5 mg dan 10 mg

5 mg untuk anak dengan berat di bawah 10 kg, sedangkan 10 mg untuk anak dengan berat 10 kg ke atas.

Dimasukinnya sekali aja ya, gak usah sok-sokan masukin dua kali misalnya anak lo belom berenti kejangnya.

Ohiya,

JANGAN SEKALI-KALI MASUKIN OBAT KEJANG KALO KEJANG UDAH BERENTI ATAU LO GAK YAKIN ANAK LO KEJANG ATAU ENGGAK!!!

8. Segera bawa ke UGD Rumah Sakit terdekat

Nah ini utamanya, kalo anak lo kejang, lo harus segera bersiap untuk bawa anak lo ke UGD RS terdekat. Gak pake lama, gak pake ditunda. 

Entah nantinya anak lo dipulangin lagi atau dirawat inap, lo harus segera bawa.

Nah, jadi sekian yak saran-saran dari gue. Semoga bisa membantu. Maaf juga ini nulisnya banyak pake emosi, karena emang segitu pentingnya masalah ini.

dr. Adam Prabata
Kobe, Jepang
23 Februari 2019


Comments

Popular posts from this blog

Membawa Keluarga ke Jepang (Part. 2)

Part. 2 JEPANG (Setelah Keberangkatan) Buat yang belum baca part. 1 nya, silahkan baca dulu disini ya supaya lebih nyambung  Membawa Keluarga ke Jepang (Part. 1) Residence Card, Juminhyo, dan Asuransi Kesehatan Gue sampe di Jepang pada tanggal 27 September 2018. Hal yang gue lakukan pertama kali adalah membuat residence card dan asuransi kesehatan . Residence card  ini adalah kartu identitas kita selama disini, ya mirip mirip KTP lah kalo di Indonesia. Asuransi Kesehatan itu langsung gue buat karena emang biaya kesehatan di sini mahal banget. Oiya, pembuatan residence card  dan asuransi kesehatan disini sangat cepat, cuma 1-2 jam. Beda jauh sama pembuatan KTP di Indonesia yang bisa sampe 6 bulan, itu aja kadang belom tentu udah jadi, hahaha. Setelah itu gue juga membuat Juminhyo  yaitu surat alamat tempat tinggal kita. Pembuatannya juga gak sampai 1 jam. Residence card , asuransi kesehatan, dan juminhyo  ini dibuatnya di satu tempat,...

Sandwich Generation, Apakah Itu dan Bagaimana Cara Mencegahnya?

Apakah kalian pernah mendengar sandwich generation? Apakah kalian mengerti arti dari sandwich generation? Atau jangan-jangan malah kalian termasuk sandwich generation? Pertama kali gue mengetahui atau mendengar mengenai sandwich generation  adalah dari akun penasihat finansial yang hits di instagram, yaitu Jouska. Sebelumnya gue gak pernah mendengar istilah ini sama sekali karena memang di keluarga dan lingkaran pertemanan gue tidak ada yang berminat membicarakan perencanaan keuangan. Jadi apa itu sandwich generation ? Sandwich generation adalah generasi yang harus membiayai orang tua padahal mereka harus juga membiayai anak mereka (Merriam-webster).   Situasinya biasanya adalah pasangan yang sudah menikah, tidak menutup juga yang belum menikah, berusia 30-40 tahun, dengan tanggungan anak yang butuh dibiayai kehidupan dan pendidikannya. Pada saat bersamaan, pasangan tersebut juga memiliki orang tua yang sudah sepuh serta tidak berpenghasila...

Selamat Ulang Tahun yang ke-2 Bang Arka!!

Hari ini, waktu fajar menjelang, tepat 2 tahun yang lalu engkau dilahirkan. Setengah gak percaya juga akhirnya aku menjadi seorang ayah. Ya, aku, orang yang masih banyak kekurangan di segala aspek, ternyata dipercaya oleh Allah untuk mengemban amanah berupa seorang anak laki-laki. Waktu terus berjalan seiring dengan pertumbuhan dan perkembanganmu. Mulai dari hanya bisa menangis, kemudian merayap, merangkak, berjalan, melompat, hingga sekarang bisa ikut menirukan bahkan mengobrol dengan ayah dan bunda. Aku sebagai seorang ayah selalu berusaha membersamaimu dan selalu berusaha menjadi yang pertama, minimal kedua setelah bunda, yang menyaksikan langkah pertamamu dalam menjalani setiap tahapan. Aku sebagai ayah hanya ingin mengucapkan Selamat ulang tahun Bang Arka! Semoga Allah selalu mengaruniamu umur panjang, kesehatan, serta pertumbuhan dan perkembangan yang baik. Semoga Allah juga mengarunia kesehatan dan umur panjang kepada ayah dan bunda agar selalu bisa menjaga d...